PKIP

Promosi Kesehatan dan  Ilmu Perilaku ( PKIP )


A. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984). Sedangakan Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam
mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986). Jadi dapat disimpulakan bahwa Promosi Kesehatan merupakan program yang dirancang untuk memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan.
Empat Kata Kunci Visi Promosi Kesehatan :
1. Willingnes ( Mau )
2. Ability ( Mampu )
3. Memelihara Kesehatan : mau & mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari kesehatan & mencari pertolongan pengobatan yg profesional bila sakit
4. Meningkatkan Kesehatan : mau & mampu mencegah penyakit, kesehatan perlu ditingkatkan

B. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spriritual maupun sosial yang memungkinankan setiap orang untuk hidup produktif secara soaial dan ekonomi, (WHO, 2009). Adapun wujud atau indikator dari masing-masing aspek antara lain :
1. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup dua komponen yakni :
a. Pikiran yang sehat tercermin dari cara berpikir seseorang, yakni mampu berpikir logis (masuk akal) atu berpikir secara runtut.
b. Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya.
3. Kesehatan spiritual tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta alam dan seisinya (Allah Yang Maha Kuasa).
4. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik, atau mampu berinteraksi dengan orang lain atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status ekonomi, politik dan sebagainya.
5. Kesehatan dan aspek sosial ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang (dewasa) dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong kehidupan atau keluarganya secara finansial.

C. Sehat - Sakit
Sehat adalah Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemaha,  (WHO). Sehat bukan suatu kondisi, melainkan penyesesuaian, bukan suatu keadaan melainkan proses. Proses adaptasi individu tidak hanya terhadap fisik mereka melainkan juga terhadap lingkungan sosialnya
Beberapa definisi tentang sehat menurut para ahli :
1. Pepkin,s, Suatu keadaan kesehimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyusuian sehigga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
2. Zaidiali 1999, Suatu kondisi sehimbang antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktive.
Sakit merupakan kegagalan dri mekanisme adaptasi suatu organisme secara tepat terhadap rangsangan/tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi/struktur dari bagian organisasi/sistem tubuh (Gold Medal Dictionary). Sakit Suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari baik fisik, mental, maupun sosial.(Perkin,s). Sedangakan menurut WHO sakit adalah suatu kondisi cacat atau kelainan yang disebabkan oleh gangguan penyakit, emosianal, intelektual dan sosial.


D. Visi dan Misi Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan harus memiliki visi dan misi yang jelas. Yang dimaksud “visi” dalam konteks ini adalah tujuan apa yang diinginkan oleh promosi kesehatan untuk menunjang program-program keseahatan yang lain. Visi dari promosi kesehatan adalah meningkatnya kemampuan masyarakat untuk mrmrlihara dan meningkatkan derajat kesehatatan, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi dan sosial. Untuk mecapai visi tersebut perlu upaya-upaya yang dilakukan yang disebut dengan Misi.
Misi promosi kesehatan untuk mencapai visi tersebut adalah :
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai prgram dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.
2. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai sektor yang terkait dengan kesehatan.
3. Memampukan (Enable)
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri secara mandiri.

E. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

1. Ilmu dicakup Promkes dikelompokkan 2 bidang :
a. Ilmu Perilaku, merupakan dasar membentuk perilaku manusia
b. Ilmu-Ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku

2. Ruang Lingkup Promkes didasarkan pada 2 Dimensi, yaitu :
a. Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan Kesehatan
Mencakup promkes pada tingkat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
b. Dimensi Tempat Pelaksanaan Promosi Kesehatan atau Tatanan ( Setting )
Mencakup tatanan sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum dan Institusi Yankes

F. Strategi Promosi Kesehatan

1. Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 198)
a. Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang menguntungkan kesehatan
b. Dukungan Sosial (social support)
Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan dari tokoh masyarakat
c. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kesehatannya

2. Strategi Promkes (Piagam Ottawa, 1986)
a. Kebijakan Berwawasan Kesehatan
b. Lingkungan yang Mendukung
c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan
d. Keterampilan Individu
e. Gerakan Masyarakat

G. Sasaran Promosi Kesehatan
1. Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu hamil/menyusui, anak sekolah
2. Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama
3. Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah

Sumber :

Alamsyah, Dedi dan Muliawati, Ratna. 2003. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Mayarakat.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat “Ilmu dan seni”. Jakarta.
Rineka Cipta.
Notoatmodjo , Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.
Rineka Cipta.

0 Response to "PKIP"

Post a Comment