KESEHATAN LINGKUNGAN

Kesehatan Lingkungan



Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, setiap makhluk hidup pada umumnya menempuh dua macam cara :
  1. Melakukan reproduksi sebanyak-banyaknya untuk mengganti yang mati.

  2. Melakukan adaptasi dengan lingkungan, hingga makhluk tersebut dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dimana mereka bertempat tinggal.

Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu bangsa semakin rendah angka kelahirnya, tetapi semakin tinggi kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Hubungan kesehatan seseorang dengan lingkungan hidup dikemukakan oleh Perkins bahwa sehat dan tidaknya seseorang tergantung sekali pada ada atau tidaknya proses hubungan timbal balik yang dinamis antara 3 faktor yaitu :
  1. Faktor lingkungan (Environment)


  2. Tuan rumah (host)

  3. Bibit penyakit (Agent)

Sedangkan hubungan kesehatan masyarakat dengan lingkungan dikemukakan oleh H.L Blum bahwa kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor :
  1. Faktor lingkungan

  2. Faktor perlaku masyarakat

  3. Faktor pelayanan kesehatan

  4. Faktor keturunan

Beberapa batasan dan definisi dalam pelajaran ini :
  1. Ekologi (Ernst Haeckel, 1869), menggunakan istilah ekologi yang berasal dari kata Yunani

  2. Ekosistem (Tansley, 1935), unsur-unsur tempat terjadinya hubungan total antara organisme denagn lingkungnnya yang bersifat organik dan anorganik pada suatu tempat tertentu disebut sebagai ekosistem.

  3. Lingkungan (A.L Slamet Riadi), tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organisme itu hidup.

  4. Kesehatan Lingkungan (Walter B.), hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

  5. Ilmu lingkungan, adalah penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia.

  6. Ilmu Kesehatan Lingkungan, merupakan ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaksi antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.

  7. Ilmu Sanitasi Lingkungan, merupakan bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan srta yang mengancam kelangsungan hidup masalah.

Lingkungan mempunyai tiga fungsi demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pertama, memberikan ruang untuk hidup, manusia dapat bertempat tinggal dan melakukan fungsi hidupnya. Kedua, lingkungan merupakan sumberdaya baik hayati maupun non hayati yang bersifat bersifat terbaharui. Ketiga, lingkungan juga memberikan pelayanan pada manusia agar tetap mendukung kehidupan manusia. Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, internal dan eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan suatu keadaan yang dinamis dan seimbang yang disebut homeostatis, sedangkan lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di luar tubuh manusia yang terdiri atas tiga komponen, antara lain :
  1. Lingkungan fisik

  2. Bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan, rumah, panas, sinar, radiasi dan lain-lain.
  3. Lingkunagn biologis

  4. Bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serang dan lain-lain yang dapat berperan sebagai agent penyakit, reservoir infeksi, vektor penyakit dan hospes intermediet.
  5. Lingkungan sosial
Berupa kultur, adat-istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap, standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkunagn dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain :
  1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

  2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

  3. Melakukan kerja sama menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, diantaranya :
  1. Penyediaan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.

  2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.

  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.

  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industr, rumah sakit dan lain-lain.

  5. Kontrol terhadap anthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.

  6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan .

  7. Kebisingan, radiasi dan kesehatan kerja.

  8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi program kesehatan.

Sumber :
Alamsyah, Dedy dan Muliawati, Ratna. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Chandara, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.
Daliyono. 1985. Kesehatan Lingkungan. Surakarta : Akademi Analisis Kesehatan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

0 Response to "KESEHATAN LINGKUNGAN"

Post a Comment